Wednesday , April 24 2024
Home / Seputar Hidroponik / Grandpa Dome – Pertanian Hidroponik Masa Depan

Grandpa Dome – Pertanian Hidroponik Masa Depan

grandpa-dome

Sistem ini hanya membutuhkan tenaga manusia pada saat awal tanam dan pada saat panen. Segala sesuatunya telah diotomatisasi selama hampir 30 hari masa tumbuh.

Kemajuan teknologi di Jepang juga melahirkan inovasi baru dalam dunia pertanian dan becocok tanam secara hidroponik. Inovasi mereka kali ini adalah membangun greenhouse raksasa yang bebentuk kubah (dome) yang dilengkapi dengan teknologi otomatisasi dan pengatur lingkungan / ruangan yang canggih.

Kubah yang disebut “Grandpa Dome” ini dirancang untuk menggunakan sinar matahari secara effisien. Karena penggunaan sinar matahari ini maka dampak lainnya adalah panas yang dihasilkan. Untuk mengatasi hal tersebut maka rancangan kubah ini juga dilengkapi dengan sensor panas serta sensor kelembaban udara. Sensor-sensor tersebut akan bekerja secara otomatis untuk menjalankan kipas untuk memutar udara di dalam serta membuka ventilasi untuk menyerap udara segar dari luar bila diperlukan. Selain itu juga terdapat perlengkapan penyembur uap air dingin (nozzle) yang ditempatkan pada lokasi-lokasi tertentu.

Lahan tanam dibangun dalam bentuk lingkaran dengan menggunakan 250 lembar lempengan tipis berbentuk segitiga dengan panjang masing-masing 10 meter. Lempengan tersebut disusun membentuk lingkaran yang dapat berputar secara perlahan, dengan kecepatan kira-kira 60 menit dalam 24 jam. Setiap kali lempengan bergerak memutar, maka baris atau lajur tempat menanam akan terdorong maju keluar oleh rel yang terpasang di bawah lempengan.

lettuce-farm

Proses penyemaian bibit sayuran berawal dari bangunan terpisah, dalam ruangan khusus yang steril selama 2 hari sebelum dipindahkan ke dalam kubah. Setelah dibiarkan tumbuh selama kurang lebih 2 minggu, tanaman-tanaman muda tersebut siap dipindahkan ke lahan tanam mereka. Setiap bibit tanaman diletakkan di dalam wadah plastik khusus (net pot / planter), mulai dari saat mereka disemai sampai masa panen nanti. Untuk mencapai ketengah lingkaran lahan tanam, pekerja harus berjalan menyeberangi jembatan yang telah disiapkan. Proses menanam juga sangat mudah dan tidak membutuhkan pengalaman apapun. Wadah plastik tanaman hanya butuh ditancapkan pada celah lempengan lahan tanam yang telah dirancang dan disiapkan untuk itu.

Semua jenis tanaman / sayuran ditanam secara hidroponik. Air yang telah dicampur dengan pupuk yang berupa larutan nutrisi akan ditambahkan secara otomatis dan dipompa mengalir dan berputar. Sayuran dan struktur lempengan lahan tanam akan mengapung diatas kolam air dangkal yang telah dicampur larutan nutrisi, sedangkan akar sayuran akan terendam dalam larutan nutrisi.

Kelebihan dari teknik ini adalah sayuran yang dihasilkan semuanya memiliki ukuran dan bentuk yang sama. Hal ini disebabkan karena mereka semuanya mendapat asupan nutrisi dalam jumlah yang sama juga.

 Sumber:

Dome-Shaped Greenhouse, Granpa leads high-tech revolution in farming

 

Check Also

john-edel

The Plant

The Plant memasok seluruh energi dan listrik yang dibutuhkan dari hasil proses sampah organik menggunakan …

2 comments

  1. blognya menarik sob, dapat memberi wawasan, isinya
    jelas & pas untuk di share ke temen2.

  2. keren infonya gan, saya share ya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *