Hidroponik Untuk Pemula

Media Tanam (Metan)

Metode hidroponik masih membutuhkan media tanam (metan) selain tanah untuk memegang dan menyangah batang tanaman agar tidak jatuh. Metan pengganti tanah untuk hidroponik tidak mengandung nutrisi apapun, mereka hanyalah media pendukung. Ada beberapa jenis media tanam yang umum dipakai termasuk:

Rockwool: berasal dan terbuat dari batu yang dicairkan dan dipintal menjadi serat panjang, tipis seperti permen kapas. Serat-serat tersebut dipadatkan (kompress) membentuk kubus / persegi berbagai ukuran. Rockwool sangat cocok dipakai sebagai metan namun masih ada beberapa kelemahan, yaitu: tidak mudah dibuang karena tidak bisa terurai, memiliki tingkat pH yang tinggi yang berbahaya bagi manusia, dan dapat menimbulkan gatal-gatal bagi yang kulitnya sensitif atau alergi.

Perlite & Vermiculite: Perlite terbuat dari batuan volkanik yang pada saat dipanaskan mengembang dan berubah warna menjadi keputihan, dan ringan. Bahan ini kurang menyerap air dan karena ringan maka pada penggunaanya sebaiknya dicampur dengan vermiculite. Vermiculite juga merupakan batuan mineral yang dipanaskan dalam temperatur sangat tinggi dan lebih menyerap air.

Sabut Kelapa (cocopeat): terbuat dari sabut kelapa :). Sabut kelapa adalah metan yang paling populer dan menjadi favorit. Buah kelapa yang tumbuh di daerah tropis kerap jatuh dan sabutnya dapat melindungi benih di dalamnya dari kerusakan yang disebabkan oleh rendaman air laut dan terik sinar matahari. Sabut kelapa kaya dengan hormon dan bebas jamur sehingga tepat sebagai metan pada saat awal pembenihan.

Pelet tanah liat (hydroton): terbuat dari tanah liat yang telah dipanggang dalam oven temperatur tinggi (1200º C). Pelet ini ringan karena adanya kantong udara di dalamnya. Mereka dipakai untuk meningkatkan retensi oksigen dan karena daya serap air yang rendah, mereka sebaiknya digunakan bersama (kombinasi) metan lainnya. Pelet tanah liat kurang efektif namun mereka bisa dipakai berulang-ulang.